BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR
BELAKANG
Kata
al-ins atau al-insan disebut dalam Al-Qur’an sebanyak 65 kali, kata al-ins
senantiasa dipertentangkan dengan al-jinn (jin), yakni sejenis makhluk halus
yang tidak bersifat materi yang hidup diluar alam manusia, dan tidak tunduk
kepada hukum alam kehidupan manusia sebagaimana disebutkan oleh Allah dalam
Al-Qur’an sebagai makhluk diciptakan dari api. Makhluk yang membangkang tatkala
diperintahkan untuk bersujud kepada Adam.
Kata
al-insan bukan berarti basyar dan bukan juga dalam pengertian al-ins. Dalam pemakaian
Al-Qur’an, mengandung pengertian makhluk mukallaf (yang dibebani tanggung
jawab) mengemban amanah Allah untuk menjadi khalifah dalam rangka memakmurkan
bumi.
Al-insan
sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Alaq adalah mengandung pengertian sebagai
makhluk yang diciptakan dari segumpal darah, makhluk yang mulia sebab memiliki
ilmu, dan makhluk yang melampaui batas karena telah merasa puas dengan apa yang
ia miliki. Dalam beberapa surat lain dalam Al-Qur’an, manusia digambarkan
sebagai:
·
Makhuk
yang suka membantah (QS. An-Nahl’ : 4),
·
Makhluk
yang lemah dan hina (QS. A-Nisa’ : 28),
·
Makhluk
yang mudah dipengaruhi oelh sesuatu sehingga lupa kepada Tuhannya (QS.
Al-Infithar: 6-8),
·
Makhuk
yang melampaui batas dan melupakan penciptanya (QS. Al-lsra’ : 67).
Namun
disamping itu, sebagaimana disebutkan diatas bahwa manusia adalah makhluk yang
diciptakan untuk memakmurkan bumi, meskipun pernyataan Allah tersebut
mendapatkan sanggahan dari para malaikat yang mengatakan bahwa manusia adalah
makhuk yang akan banyak menumpahkan darah dan membuat kerusakan dimuka bumi.
Allah SWT
telah memberikan keistimewaan kepada manusia dibandingkan dengan makhluk
ciptaan-Nya yang lain, sebagaimana Allah SWT telah menciptakan Adam dari tanah
liat, yang kemudian di-tiupkan ruh kepadanya, lantas Allah memberikan kemampuan
untuk berbicara (al-bayan) yang menggugah hati dan perasaan, sehingga manusia
dalam arti basyar berubah menjadi manusia yang berarti insan yang sanggup
menerima Al-Qur’an sebagai petunjuk.Yang semuanya itu mengandung resiko dengan
adanya ujian-ujian yang akan menimpanya, baik itu bersifat positif atau
negatif.
2. RUMUSAN
MASALAH
1.
Bagaimana
ciri-ciri insan kreatif ?
2.
Bagaimana
ciri-ciri insan berprestasi ?
3.
Bagaimana
ciri-ciri insan mandiri ?
4.
Bagaimana
ciri-ciri insan inovatif ?
3. TUJUAN
1.
Mengetahui
ciri-ciri insan kreatif
2.
Mengetahui
ciri-ciri insan berprestasi
3.
Mengetahui
ciri-ciri insan mandiri
4.
Mengetahui
ciri-ciri insan inovatif
BAB II
PEMBAHASAN
1. INSAN
KREATIF
Insan
adalah kata lain dari manusia,sedangkan kreatif mempunyai berbagai pengertian
diantaranya:
1. “sesuatu kemampuan untuk menyelesaikan
masalah yang memeberi kesempatan individu untuk menciptakan ide-ide
asli/adaptif fungsi kegunaannya secara penuh untuk berkembang” (Widyatun,1999).
2.
“kemampuan untuk menentukan pertalian baru,melihat subjek dari perspektif baru,
dan menentukan kombinasi-kombinasi baru dua atau lebih konsep yang telah
tercetak dalam pikiran” (James R.evans,1994).
3.
“sesuatu kemampuan berpikir atau[un melakukan tindakan yang bertujuan untuk
mencari pemecahan sebuah kondisi ataupun permasalahan secara cerdas, berbeda
(out of the box),tidak umum,orisnil,serta membawa hasil yang tepat dan
bermanfaat” (Inginhilangingatan,2009).
Jadi,
dapat disimpulkan bahwa insan kreatif adalah manusia yang sigap dalam
memecahkan masalah dan mampu menyelesaikan masalah dengan ide nya sendiri.
Bahkan bias dikatakan bahawa insan kreatif adalah manusia yang memiliki banyak
ide-ide brilian.
Ada beberapa ciri dari insan
kreatif,diantaranya:
1.
Suka
mencari jawaban kedua
Artinya
tidak hanya empunyai satu solusi yang berarti hanya punya satu
pilihan.Kreativitas meminta seseorang menentukan jawaban kedua yang mungkin
lebih tepat.
2.
Suka
berpikir lunak
Kreativitas
adalah pengembangan hasil otak kiri yang bersikap keras terhadap ide oleh otak
kana yang lunak yang mengabaikan batasan dan lunak terhadap berbagai ide.
3. Suka menggugat aturan
Jika
aturan telah membatsai pilihan maka seseorang harus mencaritahu mengapa suatu
aturan dibuat.Mungkin alas an itu tidak relevan ada lagi.Mungkin sekarang ada
pemecahannya yang lebih efektif.
4.
Suka
mencoba kemustahilan
Jangan
sekalipun pernah membuang ide sepintas yang kelihatan mustahil.Merenungkan lagi
ide yang muncul dapat memicu berbagai kemungkinan baru.
5.
Toleran
terhadap hal dilematis
Dalam kenyataan, sering ide
kreatif lahir dari situasi dilematis atau kepepet dan jarang inovasi muncul
dari pola piker yang tunggal, linier dan pasti.
6.
Melihat
kesalahan sebagai peluang
Ada
orang yang suka mencari aman dan menghindari dari kemungkinan salah atau
gagal.Sesungguhnya kesalahan justru menempatkan kita memperoleh hal yang tak
didapat bila melakukan dengan benar.
7.
Suka
humor dan santai
Memang
ide kreatif muncul ketika terdesak situasi, tapi lebih banyak ide brilian dan
segar lahir dari suasana santai dan gembira. Saat seseorang santai dan gembira
pertahanan mental jadi longgar sehingga tidak pusing terhadap aturan, hal
mustahil apapun yang keliru.
8.
Suka
meninjau dunia luar
Orang
yang sibuk melihat dunia dalamnya sendiri akan kehilangan banyak ide. Meninjau
dunia luar adalah wahana meraih ide baru untuk dunia dalam seseorang.
9.
Berani
berpikir beda
Umumnya
orang berusaha menyesuaikan dengan budaya organisasiya. Padahal tekanan
organisasi bias memasung kreativitas. Jadi, seseorang harus pro terhadap hal
yang tidak disetujui mayoritas walau tidak harus terlalu terbuka.
10. Terbuka terhadap gagasan baru
Orang
yang mengaku bukan orang yang kreatif berarti telah memasung diri sendiri.
Ingatlah, bahwa ide akan berkembang bila kita memberinya ruang. Baik dengan
tambahan dari luar diri anda atau tidak menekan ide yang telah dimiliki.
2.
INSAN BERPRESTASI
Prestasi
berasal dari bahasa Belanda yang artinya hasil dari usaha.Prestasi diperoleh
dari usaha yang telah dikerjakan.Dari pengertian prestasi tersebut, maka
pengertian prestasi diri adalah hasil atas usaha yang dilakukan
seseorang.Prestasi dapat dicapai dengan mengandalkan kemampuan intelektual,
emosional, dan spiritual, serta ketahanan diri dalam menghadapai situasi segala
aspek kehidupan.Karakter orang yang berprestasi adalah mencintai pekerjaan,
memiliki inisiatif dan kreatif, pantang menyerah, serta menjalankan tugas
dengan sungguh-sungguh.Karakter-karakter tersebut menunjukan bahwa untuk meraih
prestasi tertentu, dibutuhkan kerja keras.
A. Macam-Macam
Prestasi
Ada beberapa prestasi yang dapat
dicapai oleh setiap orang, diantaranya:
1.
Prestasi
Belajar
Hasil yang diperoleh atas usaha
belajar.Misalnya prestasi siswa di sekolah, menjadi juara umum setiap tahunnya.
2.
Prestasi
Kerja
Merupakan hasil yang didapatkan
dari usaha kerja yang telah dilakukan.Misalnya naiknya jabatan atas kerja keras
selama ini.
3.
Prestasi
Seni
Merupakan hasil yang diperoleh
dari usaha seni.Misalnya prestasi seorang penyanyi ataupun seniman lainnya yang
berupa penghargaan.
4.
Prestasi
Olah raga
Merupakan hasil yang diperoleh
atas usaha dan kerja keras di bidang olah raga.Misalnya seorang olahragawan
mendapat medali emas atas juara pertama yang dicapai saat mengikuti Pekan Olah
Raga Nasional (PON).
5.
Prestasi
Lingkungan Hidup
Prestasi lingkungan hidup
merupakan prestasi yang diperoleh atas usaha penyelamatan lingkungan
hidup.Misalnya individu maupun kelompok mendapatkan penghargaan atas usaha
penyelamatan lingkungan hidup berupa menanam pohon kembali atau reboisasi di
hutan.
Sikap yang mendukung seseorang
dalam brepestasi diantaranya:
a. Berorientasi pada masa depan
dan cita-cita.
b. Berorientasi pada
keberhasilan.
c. Berani mengambil atau
menghadapi risiko.
d. Rasa tanggung jawab yang
besar.
e. Menerima dan menggunakan
kritik sebagai umpan balik.
f. Memiliki sikap kreatif, dan
inovatif, serta mampu memanajemen waktu dengan baik.
Setiap
orang mutlaknya berperilaku dalam menghasilkan sesuatu. Namun prestasi atau
keberhasilan yang diraih tak luput dari bantuan orang lain. Misalnya bantuan spiritual,
material, maupun bantuan yang lain. Dalam proses mencapai keberhasilan, setiap
orang akan menghadapi tantangan, diantaranya:
a.
Berasal
dari diri-sendiri
Tantangan
dari diri-sendiri adalah bakat, potensi, kecerdasan atau intelektual, minat,
motivasi, kebiasaan, emosi, kesehatan dan pengalaman pribadi.
b.
Berasal
dari lingkungan
Tantangan
dari lingkungan berupa tantangan dari keluarga, sekolah, masyarakat, sarana dan
prasarana, fasilitas, gizi, dan tempat tinggal.
B. Arti
Penting Prestasi
Prestasi
dapat digunakan untuk meningkatkan potensi diri. Berikut ini adalah arti
pentingnya prestasi:
1.Prestasi
merupakan wujud nyata kualitas dan kuantitas yang diperoleh seseorang atas
usaha yang diperoleh.
2.Prestasi
merupakan pengalaman yang dialami seseorang dan bisa menjadi pelajaran berharga
untuk masa depan.
3.Prestasi
merupakan kebanggaan bagi diri-sendiri, keluarga, kelompok, masyarakat, bangsa
dan negara.
4.Prestasi
digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan, kecerdasan, dan keterampilan seseorang,
kelompok, masyarakat, bangsa dan negara.
3.INSAN
MANDIRI
Mandiri
adalah mampu menjalani kehidupan dengan kemampuan diri sendiri, kemampuan untuk
melakukan sesuatu seorang diri tanpa banyak melibatkan bantuan orang lain.
Setiap kita yang merasa dirinya ingin sukses maka kita memerlukan sikap
mandiri, karena kemandirian adalah sikap yang mutlak diperlukan sebagai
prasyarat utama untuk meraih berbagai keberhasilan dalam kehidupan sebagai
suatu sikap positif, kita semua perlu memiliki sifat mandiri.
Setiap
orang harus mempunyai sikap mandiri.Setiap orang dituntut untu dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya secara mandiri. Jangan sampai terus – terusan bergantung
kepada orang lain. Kita harus berusaha untuk dapat sepenuhnya berdiri diatas
kaki kita sendiri.
Kemandirian
merupakan perilaku yang aktivitasnya diarahkan pada diri sendiri serta tidak
mengharapkan pengarahan orang lain. Orang yang mandiri bahkan akan berusaha
memecahkan masalah sendiri tanpa meminta bantuan dari orang lain.
Maka dari
itu, kita harus bangkit menjadi pribadi yang mandiri. Manusia yang mandiri
tidak akan terwujud selama ia tidak mempunyai sikap-sikap mandiri dan belajar
menjadi pribadi yang mandiri. Pribadi yang mandiri itu sendiri memiliki
beberapa karakteristik, yaitu :
a.
Sikap
mental yang baik
Ada
9 langkah menuju sikap mental positif :
1.Kuasai
pikiran anda dengan penuh keyakinan
2.Tetapkan pikiran anda pada apa
yang anda inginkan dan singkirkan dari apa yang tidak anda inginkan
3.Terapkan
hukum utama
4.Singkirkan
semua pikiran negative melalui pemeriksaan diri
5.Berbahgialah
!buatlah orang lain bhagia
6.Bentuklah
kebiasaan bertoleransi
7.Berikan
sugesti positif pada diri sendiri
8.Gunakan
kekuatan doa
9.Tetapkan
tujuan
b.
Memiliki
keberanian
Setiap
orang harus memiliki keberanian, setiap kita yang merasa dirinya ingin sukses
haruslah mempunyai kebernian, karena keberanian merupakan hal pokok yang harus
di miliki oleh seorang yang ingin meraih keberhasilan di dalam hidup nya.
c.
Menikmati
proses
Menikmati
sebuah proses merupakan rahasia berbagai pakar bijaksana dalam mengarungi hidup
ini, jadi sekarang pastikan kita mampu menikmati hidup kita apapun kondisi yang
sedang kita rasakan sekarang. Berikan pernyataan kepada diri kita bahwa
semuanya merupakan bagian proses dari keidupan dan setiap proses memiliki dua
sisi yang unik. Sisi itu adalah kebahagiaan dan ketidak bahagiaan.Kabar baiknya
ketidak bahagiaan itu merupakan bagian dari kebahagaiaan yang tertunda.
Ada juga
beberapa karakter lain yang menunjukkan bahwa seseorang itu bias dikatakan
mandiri, yaitu :
a.Memiliki
rasa tanggung jawab
b.Mempunyai
inisiatif
c.Percaya
diri
d.Berani
bersaing
e.Ulet
dalam kemajuan
4.INSAN
INOVATIF
A.
Pengertian Insan Inovatif
Insan yang inovatif adalah
memberikan hasil kerja yang baik yang dapat diperoleh dengan menggali
sumber-sumber informasi baru, atau menciptakan sesuatu yang dapat memeberikan
perkembangan bagi dunia pendidikan dalam jumlah optimal melalui pelaksanaan
kerja yang efektif dan efisien.
B.
Ciri-Ciri Insan Inovatif
1.Challenges status quo: tidak mersa
cepat puas dengan keadaan yang ada dan selalu mempertanyakan otoritas dan
rutinitas serta mengkonfrontasikan asumsi-asumsi yang ada.
2. Curios: senantiasa
mengeksplorasi lin gkungannya dan menginvestigasi kemungkinan-kemungkinan
baru,memiliki rasa kekaguman (sense of a we).
3. Self-motivated: tanggap
kebutuhan dari dalam (inner needs) senantiasa secara proaktif memprakarsai
proyek-proyek baru, menghargai setiap usaha.
4. Visionary: memiliki imaginasi
yang tinggi dan memiliki pandangan yang jauh ke depan.
5. Entertains the fantastic:
memunculkan ide-ide “gila”, memandang sesuatu yang tidak mungkin terjadi sebuah
kemungkinan,memimpikan dan menghayalkan sesuatu yang besar-besar.
6. Takes risks: melampaui wilayah
yang dianggap menyenangkan, berani mencoba dan menanggung kegagalan.
7. Peripatetic: merubah
lingkungan kerja sesuai yang dibutuhkan, senang melakukan perjalanan(traveling)
untuk memperoleh inspirasi atau pemikiran segar.
8. Playful/humorous: memiliki
keterkaitan terhadap hal-hal yang aneh dan mengagumkan, berani tampil
beda,bertindak nekad,serta mudah dan sering tertawa layaknya seorang anak
kecil.
9. Self-accepting: dapat mempertahankan ide-idenya dan
menganggap “kesempurnaan sebagai musuh kebaikan”, tidak terikat dengan apa-apa
yang dipandang baik menurut orang lain.
10. Flexible/adaptive: terbuka
bagi setiap perubahan,mampu melakukan penyesuaian terhadap rencana-rencana yang
telah dibuat,menyajikan berbagai solusi dan gagasan.
C. Komponen-Komponen
Insan Inovatif
Proses
inovasi merupakan suatu proses dimana individu atau kelompok bergerak mulai
dari penerimaan gagasan inovasi kepembentukan sikap terhadap inovasi
tersebut,berlanjut pada pengambilan keputusan
untuk mengadopsi atau menolak, mengimplementasikan gagasan baru dan
mengkonfirmasi keputusan yang telah diambil. Proses inovasi terdiri dari
serangkaian tindakan dan pilihan dan melalui tahap-tahap sebagai berikut:
1. Pengetahuan : memperkenalkan
eksistensi inovasi beserta fungsinya.
2. Persuasi : pembentukan sikap terhadap inovasi.
3. Keputusan : keterlibatan secara aktif didalam
aktivitas-aktivitas yang mengarah kepada pilihan untuk megadopsi atau menolak
inovasi.
4. Implementasi : menerapkan
inovasi.
5. Konfirmasi :
mencari dukungan atau penguatan terhadap keputusan inovasi yang telah dibuat (baik
penerimaan ataupun penolakan inovasi).
D.
Tujuan Insan Inovatif
1. Memiliki aqidah yang benar.
2. Mampu beribadah dengan benar.
3. Menjadi insan yang cerdas, dan
berpengetahuan.
4. Menjadi insan yang kreatif dan
inovatif.
5. Memiliki akhlak yang kokoh.
6. Menjadi insane yang mandiri.
7. Memiliki tubuh yang sehat dan
energik.
8. Memiliki kebiasaan
disiplin,tertib dan rapi.
9. Memiliki kepedulian terhadap
sesame dan lingkungan.
10.Mampu berkomunikasi dengan
bahasa inggris dan bahasa arab.
BAB III
KESIMPULAN
Manusia
adalah makhluk yang diciptakan untuk memakmurkan bumi, meskipun pernyataan
Allah tersebut mendapatkan sanggahan dari para malaikat yang mengatakan bahwa
manusia adalah makhuk yang akan banyak menumpahkan darah dan membuat kerusakan
dimuka bumi. Manusia juga harus memiliki rasa mandiri untuk kepentingan
dirinya, memiliki rasa kreatif demi menciptakan hidup yang lebih bermanfaat,
dan rasa inovatif yang harus mempunyai imajinasi yang luas dan harus juga
berprestasi demi membanggakan dirinya sendiri dan orang lain.
DAFTAR PUSTAKA