Selasa, 01 Desember 2015

Insan Kreatif dan Insan Berprestasi



BAB I
PENDAHULUAN
1.      LATAR BELAKANG
Kata al-ins atau al-insan disebut dalam Al-Qur’an sebanyak 65 kali, kata al-ins senantiasa dipertentangkan dengan al-jinn (jin), yakni sejenis makhluk halus yang tidak bersifat materi yang hidup diluar alam manusia, dan tidak tunduk kepada hukum alam kehidupan manusia sebagaimana disebutkan oleh Allah dalam Al-Qur’an sebagai makhluk diciptakan dari api. Makhluk yang membangkang tatkala diperintahkan untuk bersujud kepada Adam.
Kata al-insan bukan berarti basyar dan bukan juga dalam pengertian al-ins. Dalam pemakaian Al-Qur’an, mengandung pengertian makhluk mukallaf (yang dibebani tanggung jawab) mengemban amanah Allah untuk menjadi khalifah dalam rangka memakmurkan bumi.
Al-insan sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Alaq adalah mengandung pengertian sebagai makhluk yang diciptakan dari segumpal darah, makhluk yang mulia sebab memiliki ilmu, dan makhluk yang melampaui batas karena telah merasa puas dengan apa yang ia miliki. Dalam beberapa surat lain dalam Al-Qur’an, manusia digambarkan sebagai:
·         Makhuk yang suka membantah (QS. An-Nahl’ : 4),
·         Makhluk yang lemah dan hina (QS. A-Nisa’ : 28),
·         Makhluk yang mudah dipengaruhi oelh sesuatu sehingga lupa kepada Tuhannya (QS. Al-Infithar: 6-8),
·         Makhuk yang melampaui batas dan melupakan penciptanya (QS. Al-lsra’ : 67).
Namun disamping itu, sebagaimana disebutkan diatas bahwa manusia adalah makhluk yang diciptakan untuk memakmurkan bumi, meskipun pernyataan Allah tersebut mendapatkan sanggahan dari para malaikat yang mengatakan bahwa manusia adalah makhuk yang akan banyak menumpahkan darah dan membuat kerusakan dimuka bumi.
Allah SWT telah memberikan keistimewaan kepada manusia dibandingkan dengan makhluk ciptaan-Nya yang lain, sebagaimana Allah SWT telah menciptakan Adam dari tanah liat, yang kemudian di-tiupkan ruh kepadanya, lantas Allah memberikan kemampuan untuk berbicara (al-bayan) yang menggugah hati dan perasaan, sehingga manusia dalam arti basyar berubah menjadi manusia yang berarti insan yang sanggup menerima Al-Qur’an sebagai petunjuk.Yang semuanya itu mengandung resiko dengan adanya ujian-ujian yang akan menimpanya, baik itu bersifat positif atau negatif.


2.      RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana ciri-ciri insan kreatif ?
2.      Bagaimana ciri-ciri  insan berprestasi ?
3.      Bagaimana ciri-ciri insan mandiri ?
4.      Bagaimana ciri-ciri insan inovatif ?
3.      TUJUAN
1.      Mengetahui ciri-ciri insan kreatif
2.      Mengetahui ciri-ciri insan berprestasi
3.      Mengetahui ciri-ciri insan mandiri
4.      Mengetahui ciri-ciri insan inovatif
























BAB II
PEMBAHASAN
1.      INSAN KREATIF
Insan adalah kata lain dari manusia,sedangkan kreatif mempunyai berbagai pengertian diantaranya:
1.  “sesuatu kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang memeberi kesempatan individu untuk menciptakan ide-ide asli/adaptif fungsi kegunaannya secara penuh untuk berkembang” (Widyatun,1999).
2. “kemampuan untuk menentukan pertalian baru,melihat subjek dari perspektif baru, dan menentukan kombinasi-kombinasi baru dua atau lebih konsep yang telah tercetak dalam pikiran” (James R.evans,1994).
3. “sesuatu kemampuan berpikir atau[un melakukan tindakan yang bertujuan untuk mencari pemecahan sebuah kondisi ataupun permasalahan secara cerdas, berbeda (out of the box),tidak umum,orisnil,serta membawa hasil yang tepat dan bermanfaat” (Inginhilangingatan,2009).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa insan kreatif adalah manusia yang sigap dalam memecahkan masalah dan mampu menyelesaikan masalah dengan ide nya sendiri. Bahkan bias dikatakan bahawa insan kreatif adalah manusia yang memiliki banyak ide-ide brilian.
Ada beberapa ciri dari insan kreatif,diantaranya:
1.      Suka mencari jawaban kedua
Artinya tidak hanya empunyai satu solusi yang berarti hanya punya satu pilihan.Kreativitas meminta seseorang menentukan jawaban kedua yang mungkin lebih tepat.
2.      Suka berpikir lunak
Kreativitas adalah pengembangan hasil otak kiri yang bersikap keras terhadap ide oleh otak kana yang lunak yang mengabaikan batasan dan lunak terhadap berbagai ide.
3.      Suka menggugat aturan
Jika aturan telah membatsai pilihan maka seseorang harus mencaritahu mengapa suatu aturan dibuat.Mungkin alas an itu tidak relevan ada lagi.Mungkin sekarang ada pemecahannya yang lebih efektif.
4.      Suka mencoba kemustahilan
Jangan sekalipun pernah membuang ide sepintas yang kelihatan mustahil.Merenungkan lagi ide yang muncul dapat memicu berbagai kemungkinan baru.
5.      Toleran terhadap hal dilematis
Dalam kenyataan, sering ide kreatif lahir dari situasi dilematis atau kepepet dan jarang inovasi muncul dari pola piker yang tunggal, linier dan pasti.
6.      Melihat kesalahan sebagai peluang
Ada orang yang suka mencari aman dan menghindari dari kemungkinan salah atau gagal.Sesungguhnya kesalahan justru menempatkan kita memperoleh hal yang tak didapat bila melakukan dengan benar.
7.      Suka humor dan santai
Memang ide kreatif muncul ketika terdesak situasi, tapi lebih banyak ide brilian dan segar lahir dari suasana santai dan gembira. Saat seseorang santai dan gembira pertahanan mental jadi longgar sehingga tidak pusing terhadap aturan, hal mustahil apapun yang keliru.
8.      Suka meninjau dunia luar
Orang yang sibuk melihat dunia dalamnya sendiri akan kehilangan banyak ide. Meninjau dunia luar adalah wahana meraih ide baru untuk dunia dalam seseorang.
9.      Berani berpikir beda
Umumnya orang berusaha menyesuaikan dengan budaya organisasiya. Padahal tekanan organisasi bias memasung kreativitas. Jadi, seseorang harus pro terhadap hal yang tidak disetujui mayoritas walau tidak harus terlalu terbuka.
10.  Terbuka terhadap gagasan baru
Orang yang mengaku bukan orang yang kreatif berarti telah memasung diri sendiri. Ingatlah, bahwa ide akan berkembang bila kita memberinya ruang. Baik dengan tambahan dari luar diri anda atau tidak menekan ide yang telah dimiliki.

2. INSAN BERPRESTASI
Prestasi berasal dari bahasa Belanda yang artinya hasil dari usaha.Prestasi diperoleh dari usaha yang telah dikerjakan.Dari pengertian prestasi tersebut, maka pengertian prestasi diri adalah hasil atas usaha yang dilakukan seseorang.Prestasi dapat dicapai dengan mengandalkan kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual, serta ketahanan diri dalam menghadapai situasi segala aspek kehidupan.Karakter orang yang berprestasi adalah mencintai pekerjaan, memiliki inisiatif dan kreatif, pantang menyerah, serta menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh.Karakter-karakter tersebut menunjukan bahwa untuk meraih prestasi tertentu, dibutuhkan kerja keras.
A.     Macam-Macam Prestasi
Ada beberapa prestasi yang dapat dicapai oleh setiap orang, diantaranya:
1.      Prestasi Belajar
Hasil yang diperoleh atas usaha belajar.Misalnya prestasi siswa di sekolah, menjadi juara umum setiap tahunnya.
2.      Prestasi Kerja
Merupakan hasil yang didapatkan dari usaha kerja yang telah dilakukan.Misalnya naiknya jabatan atas kerja keras selama ini.
3.      Prestasi Seni
Merupakan hasil yang diperoleh dari usaha seni.Misalnya prestasi seorang penyanyi ataupun seniman lainnya yang berupa penghargaan.
4.      Prestasi Olah raga
Merupakan hasil yang diperoleh atas usaha dan kerja keras di bidang olah raga.Misalnya seorang olahragawan mendapat medali emas atas juara pertama yang dicapai saat mengikuti Pekan Olah Raga Nasional (PON).
5.      Prestasi Lingkungan Hidup
Prestasi lingkungan hidup merupakan prestasi yang diperoleh atas usaha penyelamatan lingkungan hidup.Misalnya individu maupun kelompok mendapatkan penghargaan atas usaha penyelamatan lingkungan hidup berupa menanam pohon kembali atau reboisasi di hutan.
Sikap yang mendukung seseorang dalam brepestasi diantaranya:
a. Berorientasi pada masa depan dan cita-cita.
b. Berorientasi pada keberhasilan.
c. Berani mengambil atau menghadapi risiko.
d. Rasa tanggung jawab yang besar.
e. Menerima dan menggunakan kritik sebagai umpan balik.
f. Memiliki sikap kreatif, dan inovatif, serta mampu memanajemen waktu dengan baik.

Setiap orang mutlaknya berperilaku dalam menghasilkan sesuatu. Namun prestasi atau keberhasilan yang diraih tak luput dari bantuan orang lain. Misalnya bantuan spiritual, material, maupun bantuan yang lain. Dalam proses mencapai keberhasilan, setiap orang akan menghadapi tantangan, diantaranya:
a.       Berasal dari diri-sendiri
Tantangan dari diri-sendiri adalah bakat, potensi, kecerdasan atau intelektual, minat, motivasi, kebiasaan, emosi, kesehatan dan pengalaman pribadi.
b.      Berasal dari lingkungan
Tantangan dari lingkungan berupa tantangan dari keluarga, sekolah, masyarakat, sarana dan prasarana, fasilitas, gizi, dan tempat tinggal.

B.     Arti Penting Prestasi
Prestasi dapat digunakan untuk meningkatkan potensi diri. Berikut ini adalah arti pentingnya prestasi:
1.Prestasi merupakan wujud nyata kualitas dan kuantitas yang diperoleh seseorang atas usaha yang diperoleh.
2.Prestasi merupakan pengalaman yang dialami seseorang dan bisa menjadi pelajaran berharga untuk masa depan.
3.Prestasi merupakan kebanggaan bagi diri-sendiri, keluarga, kelompok, masyarakat, bangsa dan negara.
4.Prestasi digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan, kecerdasan, dan keterampilan seseorang, kelompok, masyarakat, bangsa dan negara.
3.INSAN MANDIRI
Mandiri adalah mampu menjalani kehidupan dengan kemampuan diri sendiri, kemampuan untuk melakukan sesuatu seorang diri tanpa banyak melibatkan bantuan orang lain. Setiap kita yang merasa dirinya ingin sukses maka kita memerlukan sikap mandiri, karena kemandirian adalah sikap yang mutlak diperlukan sebagai prasyarat utama untuk meraih berbagai keberhasilan dalam kehidupan sebagai suatu sikap positif, kita semua perlu memiliki sifat mandiri.
Setiap orang harus mempunyai sikap mandiri.Setiap orang dituntut untu dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri. Jangan sampai terus – terusan bergantung kepada orang lain. Kita harus berusaha untuk dapat sepenuhnya berdiri diatas kaki kita sendiri.
Kemandirian merupakan perilaku yang aktivitasnya diarahkan pada diri sendiri serta tidak mengharapkan pengarahan orang lain. Orang yang mandiri bahkan akan berusaha memecahkan masalah sendiri tanpa meminta bantuan dari orang lain.
Maka dari itu, kita harus bangkit menjadi pribadi yang mandiri. Manusia yang mandiri tidak akan terwujud selama ia tidak mempunyai sikap-sikap mandiri dan belajar menjadi pribadi yang mandiri. Pribadi yang mandiri itu sendiri memiliki beberapa karakteristik, yaitu :
a.       Sikap mental yang baik
Ada 9 langkah menuju sikap mental positif :

1.Kuasai pikiran anda dengan penuh keyakinan
2.Tetapkan pikiran anda pada apa yang anda inginkan dan singkirkan dari apa yang tidak anda inginkan
3.Terapkan hukum utama
4.Singkirkan semua pikiran negative melalui pemeriksaan diri
5.Berbahgialah !buatlah orang lain bhagia
6.Bentuklah kebiasaan bertoleransi
7.Berikan sugesti positif pada diri sendiri
8.Gunakan kekuatan doa
9.Tetapkan tujuan

b.      Memiliki keberanian
Setiap orang harus memiliki keberanian, setiap kita yang merasa dirinya ingin sukses haruslah mempunyai kebernian, karena keberanian merupakan hal pokok yang harus di miliki oleh seorang yang ingin meraih keberhasilan di dalam hidup nya.

c.       Menikmati proses
Menikmati sebuah proses merupakan rahasia berbagai pakar bijaksana dalam mengarungi hidup ini, jadi sekarang pastikan kita mampu menikmati hidup kita apapun kondisi yang sedang kita rasakan sekarang. Berikan pernyataan kepada diri kita bahwa semuanya merupakan bagian proses dari keidupan dan setiap proses memiliki dua sisi yang unik. Sisi itu adalah kebahagiaan dan ketidak bahagiaan.Kabar baiknya ketidak bahagiaan itu merupakan bagian dari kebahagaiaan yang tertunda.
Ada juga beberapa karakter lain yang menunjukkan bahwa seseorang itu bias dikatakan mandiri, yaitu :
a.Memiliki rasa tanggung jawab
b.Mempunyai inisiatif
c.Percaya diri
d.Berani bersaing
e.Ulet dalam kemajuan




4.INSAN INOVATIF
A. Pengertian Insan Inovatif
Insan yang inovatif adalah memberikan hasil kerja yang baik yang dapat diperoleh dengan menggali sumber-sumber informasi baru, atau menciptakan sesuatu yang dapat memeberikan perkembangan bagi dunia pendidikan dalam jumlah optimal melalui pelaksanaan kerja yang efektif dan efisien.
B. Ciri-Ciri Insan Inovatif
1.Challenges status quo: tidak mersa cepat puas dengan keadaan yang ada dan selalu mempertanyakan otoritas dan rutinitas serta mengkonfrontasikan asumsi-asumsi yang ada.
2. Curios: senantiasa mengeksplorasi lin gkungannya dan menginvestigasi kemungkinan-kemungkinan baru,memiliki rasa kekaguman (sense of a we).
3. Self-motivated: tanggap kebutuhan dari dalam (inner needs) senantiasa secara proaktif memprakarsai proyek-proyek baru, menghargai setiap usaha.
4. Visionary: memiliki imaginasi yang tinggi dan memiliki pandangan yang jauh ke depan.
5. Entertains the fantastic: memunculkan ide-ide “gila”, memandang sesuatu yang tidak mungkin terjadi sebuah kemungkinan,memimpikan dan menghayalkan sesuatu yang besar-besar.
6. Takes risks: melampaui wilayah yang dianggap menyenangkan, berani mencoba dan menanggung kegagalan.
7. Peripatetic: merubah lingkungan kerja sesuai yang dibutuhkan, senang melakukan perjalanan(traveling) untuk memperoleh inspirasi atau pemikiran segar.
8. Playful/humorous: memiliki keterkaitan terhadap hal-hal yang aneh dan mengagumkan, berani tampil beda,bertindak nekad,serta mudah dan sering tertawa layaknya seorang anak kecil.
9. Self-accepting:  dapat mempertahankan ide-idenya dan menganggap “kesempurnaan sebagai musuh kebaikan”, tidak terikat dengan apa-apa yang dipandang baik menurut orang lain.
10. Flexible/adaptive: terbuka bagi setiap perubahan,mampu melakukan penyesuaian terhadap rencana-rencana yang telah dibuat,menyajikan berbagai solusi dan gagasan.

C.     Komponen-Komponen Insan Inovatif
Proses inovasi merupakan suatu proses dimana individu atau kelompok bergerak mulai dari penerimaan gagasan inovasi kepembentukan sikap terhadap inovasi tersebut,berlanjut pada pengambilan keputusan  untuk mengadopsi atau menolak, mengimplementasikan gagasan baru dan mengkonfirmasi keputusan yang telah diambil. Proses inovasi terdiri dari serangkaian tindakan dan pilihan dan melalui tahap-tahap sebagai berikut:
1. Pengetahuan : memperkenalkan eksistensi inovasi beserta fungsinya.
2. Persuasi       : pembentukan sikap terhadap inovasi.
3. Keputusan   : keterlibatan secara aktif didalam aktivitas-aktivitas yang mengarah kepada pilihan untuk megadopsi atau menolak inovasi.
4. Implementasi : menerapkan inovasi.
5. Konfirmasi              : mencari dukungan atau penguatan terhadap keputusan inovasi yang telah dibuat (baik penerimaan ataupun penolakan inovasi).

D. Tujuan Insan Inovatif
1. Memiliki aqidah yang benar.
2. Mampu beribadah dengan benar.
3. Menjadi insan yang cerdas, dan berpengetahuan.
4. Menjadi insan yang kreatif dan inovatif.
5. Memiliki akhlak yang kokoh.
6. Menjadi insane yang mandiri.
7. Memiliki tubuh yang sehat dan energik.
8. Memiliki kebiasaan disiplin,tertib dan rapi.
9. Memiliki kepedulian terhadap sesame dan lingkungan.
10.Mampu berkomunikasi dengan bahasa inggris dan bahasa arab.
















BAB III
KESIMPULAN

Manusia adalah makhluk yang diciptakan untuk memakmurkan bumi, meskipun pernyataan Allah tersebut mendapatkan sanggahan dari para malaikat yang mengatakan bahwa manusia adalah makhuk yang akan banyak menumpahkan darah dan membuat kerusakan dimuka bumi. Manusia juga harus memiliki rasa mandiri untuk kepentingan dirinya, memiliki rasa kreatif demi menciptakan hidup yang lebih bermanfaat, dan rasa inovatif yang harus mempunyai imajinasi yang luas dan harus juga berprestasi demi membanggakan dirinya sendiri dan orang lain.
























DAFTAR PUSTAKA














Sejarah Caringin Pandeglang

Sejarah Caringin, Mengkaji Kisah Regen Boncel, meletus krakatau Sampai Pada masa Syekh Asnawi

Urgensi melestarikan benda cagar budaya dan kegiatan literatur dalam penulisan sejarah merupakan bentuk kepedulian dan tanggung jawab baik kita sebagai person “pewaris sejarah” maupun lembaga formal seperti kementrian budaya atau ditingkat regionalnya Dinas Pariwisata dan Budaya agar generasi s.aat ini dan selanjutnya tidak melupakan sejarah dan makna didalamnya, karena apabila dilihat dari waktu kewaktu kondisi hari ini terkait pelestarian benda cagar budaya sangat memprihatinkan sebagai contoh di kawasan provinsi Banten seperti benteng-benteng di kesultanan Banten Lama yang seperti tidak mendapatkan perhatian padahal animo pengunjung sangat besar baik wisata religi maupun sejarahnya.
Sebagaimana tema yang penulis angkat kali ini tentang Sejarah Caringin, Mengkaji Kisah Regen Boncel, meletus krakatau Sampai Pada masa Syekh Asnawi, merupakan karya sederhana sebagai pembelajaran khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca dan usaha memperkaya karya tulis sejarah tentang sejarah Caringin yang memang kurang mendapatkan perhatian dari para sejarawan, referensi yang penulis gunakan adalah karya ilmiah yang terdapat pada website Disbudpar Pandeglang dan Provinsi Banten, buku serta cerita rakyat yang memang masing ada.
I). Nama Caringin
Nama Caringin saat ini adalah nama suatu desa yang terletak di kecamatan Labuan kab. Pandeglang-Banten yang secara geografis terletak dibibir pantai, menurut Syaukatudin (Tokoh Masyarakat) Nama Caringin berasal dari keberadaan pohon beringin di caringin dulu dan sesuai perjalanan waktu pohon beringin menjadi identitas penamaan wilayah sehingga disebut menjadi Caringin, selain itu ada pula yang memaknai bahwa pohon beringin adalah filosofi dari pohon beringin yang memiliki ranting-ranting yang berkembang dengan daun-daunnya dan meneduhkan disekitarnya hal ini relevan dengan kondisi wilayah caringin yang memiliki tokoh ulama yang mendidik ilmu agama dan sosial masyarakat caringin serta pejuang perlawanan terhadap kolonial belanda yaitu Syekh Asnawi, bahkan sampai dengan saat inipun wilayah caringin masih terkenal dengan pondok pesantren salafi serta pendidikan formal Madrasah Masyariqul Anwar Caringin.
II). Regen Boncel dan Keregenan Caringin
Nama regen bocel melekat dengan sejarah Caringin, sebagaimana dalam karya tulis dan cerita yang berkembang dalam masyarakat wilayah Caringin bahwa regen Boncel adalah regen di keregenan Caringin dengan nama lengkap TB.Wirajaya. (1816- ? ) beliau adalah pendatang dari daerah Jawa Barat yang pergi dari rumah merantau sampai langkah kakinya menginjak tanah Caringin dan kemudian mengabdi di rumah disalah satu tokoh, menurut cerita yang berkembang Boncel pada saat itu dipercaya untuk mengurusi kuda di gedogan atau istal (kandang kuda) yang pada saat ini menjadi alat transportasi, karena keinginan untuk terus maju dan berkembang regen boncel meski bekerja mengurusi kuda akan tetapi ia sering memperhatikan anak tuannya yang belajar menulis dan membaca dan disaat itulah Boncel ikut belajar sampai suatu hari tuan regen boncel melihat tulisan di diding gedogan/istal kuda dibelakang rumahnya, lalu tuannya menanyakan pada anaknya tentang tulisan tersebut dan anaknya menjelaskan bahwa yang menuliskan itu adalah boncel, mulai dari saat itulah regen boncel diketahui kelebihannya dan seiring dengan perkembangan kemampuan regen boncel ia dipercaya menjadi orang kepercayaan sampai menjadi regen di kergenan atau kabupaten Caringin sesuai dengan perkembangan pemerintahan pada tahun 1816, pemerintah kolonial telah membagi Kesultanan Banten menjadi 4 kabupaten.
Sebagaimana menurut TB Najib (Tulisan dalam Website Disbudpar Banten) bahwa pembagian empat kabupaten Oleh colonial yaitu: Ki Patih Derus diangkat dengan gelar Patih di Banten Kidul, membawahi Bupati angkatan pertama dari pemerintah kolonial yang masih dipilih dari para keturunan bekas para sinuhun Negara Kesultanan Banten, yaitu yang bernama Pangeran Senadjaya alias Ratu Bagus Djamil. Ia menduduki jabatan dari tahun 1817 sampai dengan tahun 1830. Demikian juga di Banten Lor (Serang) jabatan Bupati dari zuriat Kesultanan Banten, Pangeran Mudzakar Ari Santika ( 1816-1827), dan Banten Kulon yang menjabat Bupati adalah TB.Wirajaya alias Regen Boncel. (1816- ? )
Nasib boncel telah berubah yang awalnya sebagai pengurus kuda kini menjadi Regen yang disegani, sebagai kesempurnaan regen memiliki istri seorang wanita diwilayah caringin, setelah menjadi regen Caringin tentu Boncel memiliki ketenaran yang sampai terdengar oleh orang tuanya, sehingga bapak dan ibunya memiliki inisiatif untuk menemui regen boncel dari wilayah jawa barat ke Caringin, setelah orang tua regen boncel melakukan perjalanan ke Caringin sampailah di kediaman regen boncel (kantor keregenan) akan tetapi sebelum orang taunya masuk kedalam mereka dihadang oleh prajurit yang menjaga gerbang keregenan Caringin, lalu prajurit memberitahukan akan kedatangan orang tua nya akan tetapi regen boncel tidak menanggapi karena ia sedang menyambut tamu besar keregenan, sedangkan di depan gerbang orang tua nya adu mulut dengan prajuritnya, karena memaksa orang tua regen boncel maksa masuk kedalam menemui regen boncel, setelah bertemu dengan regen boncel orang tuanya begitu bangga melihat anaknya yang berhasil namun sayang Boncel tidak mengakui bahwa mereka yang berpakaian dan penampilan sederhana itu orang tua nya mungkin karena malu terhadap isteri dan para tamu yang ada di dalam keregenan pada saat itu, karena tidak di akui sebagai orang tuanya lalu mereka keluar dan perge ke arah utara Caringin untuk pulang, tidak lama setelah kedua orang tua nya perge regen boncel menyesal telah mengusir kedua orang tua nya dan memerintahkan kepada para prajuritnya untuk mengejar mereka, akan tetapi kedua orang tua nya telah menghilang di tepi sungai di wilayah Desa Tenjolahang yang berjarak sekitar satu kilometer dari Caringin. Tidak lama dari kejadian itu kemudian regen Boncel ditimpah penyakit gatal-gatal seluruh tubuhnya yang disebabkan ulah kedurhakaannya terhadap orang tua nya.
Cerita rakyat tentang regen boncel memang familiar meskipun tidak meluas pada segi lain seperti sistem pemerintahan maupun budaya pada masa itu, terlepas dari itu kini diketahui kuburan regen Boncel terletak di desa Pejamben kecamatan Carita, desa pemekaran dari desa Caringin.
III). Meletusnya Gunung Krakatau
Fenomena meletusnya gunung krakatau pada tahun 1883 yang menelan korban jiwa sebanyak 15000 jiwa sampai dengan hari ini telah menjadi catatan sejarah besar karena pengaruh meletusnya Gunung Krakatau yang memiliki tinggi sekitar 2000 meter dari atas permukaan laut telah menghancurkan ¾ bagian tubuhnya yang hanya tinggal 813 meter dari atas permukaan laut. Gesekan dua lempengan besar antara Indo-Australia dan lempengan Pasifik menyebabkan terjadinya gesekan dan tekanan yang sangat besar, sehingga menimbulkan letusan yang dahsyat. Gemuruh letusannya mampu terdengar sampai radius 3000 Km, di antaranya terdengar hingga Darwin-Australia, hempasan gelombangnya hingga sampai radius 7000 Km, atau hingga semenanjung Arab. Gelmbang Tsunami atau gelombang pasang hingga menempa pantai barat Amerika Tengah dan telah terjadi kerusakan berat di Hawai. Hujan batu vulkanik hingga sampai pada radius 780.000 Km. (Tubagus Najib dalam Disbudpar Banten)
Tsunami yang disebabkan letusan krakatau juga tidak lepas dari perjalanan sejarah Caringin sebagai keregenan bahkan kota penting di Banten Kulon sehingga mempengaruhi pemerintahan keregenan Caringin setelah masa regen Boncel, sebagai usaha untuk mengetahui  lebih komprehensif dilakukanlah penelitian arkeologi bawah air tahun 1985 atau anderwater di pantai Caringin, telah ditemukan artefak bangunan, struktur kanal, framen keramik dll, kurang lebih sekitar 20 meter dari garis pantai saat ini, bahkan hingga saat ini masih ada tiang bangunan yang diperkirakan tiang sebuah masjid Agung Caringin, jaraknya dari garis pantai sekitar 7 meter diwaktu pasang. Tiang bangunan tersebut berada di pantai Caringin atau di lokasi situs Gedung Rombeng, namun sangat disayangkan saat ini beberapa benda peninggalan sejarah penting telah tiada meskipun beberapa lainnya telah diselamatkan di monumen.
Berikutnya pada tahun 2003 ini, penelitian dilakukakan untuk menyusuri hulu kanal yang pada tahun sebelumnya telah diketahui hilirnya yang ditemukan di bawah permukaan air laut. Hulu kanal telah ditemukan di desa Banyubiru, Kecamatan Labuan, sementara bentuk kanal telah berubah, posisinya sudah tidak lurus dan bentuknya seperti aliran sungai. Sebaliknya sungai Cikande yang berada pada arah lor atau Caringin Lor bentuknya semangkin menyempit. Sungai Caringin yang merupakan sungai besar dan pensuplay hasil bumi dari hulu sduah tidak bisa ditemukan lagi, yang ada sungai Cisanggoma yang besar kemungkinan Cisanggoma ini bekas kanal yang berubah menjadi seperti sungai. (Tubagus Najib)
IV). Syekh Asnawi (Ulama dan Pejuang perlawanan kolonial Belanda
Caringin sampai dengan hari ini masih menjadi kota santri dan wisata religi baik domestik sampai mancanegara, kondisi ini terjadi karena keberadaan makam aulia yaitu Syekh Asnawi terlahir di Kampung Caringin, Labuan Banten, sekitar tahun 1850 dengan ayah bernama Abdurrahman, dan ibunya, Ratu Sabi’ah. Bahkan, disebutkan pula bahwa Kiai Asnawi masih keturunan Sultan Ageng Mataram Raden Patah. Tak heran jika sejak kecil, Asnawi hidup dalam didikan yang baik.
Sebelum melanjutkan patut dipaparkan akan bukti arkeologi pasca letusan gunung krakatau terdapat kubur-kubur kuno di sepanjang pantai Caringin dan disana pula lokasi makam Syekh Asnawi, antara lain kubur pejabat Bupati pertama Caringin yang bernama Regent Boncel dan istrinya, kubur Pangeran Jimat (apakah ada kaitannya dengan meriam Ki Jimat?), dan kubur para pejabat Bupati lainnya. Kompleks kubur tersebut secara toponim disebut Istana Gede di Desa Pejamben. Kubur para pejabat Bupati ini bentuk nisannya artifisial, sementara kubur ulama yang berada di Desa Caringin bentuk nisannya dari batu alam, polos halus dari batuan andesit. Kubur ulama ini di antaranya kubur K.Mas Caringin. Kubur.K.Mahdi, kubur K.Mas Abdurahman.
a mengalami perubahan lagi, apakah yang ke lebih baik ataukah ke yang lebih buruk. Bilamana ke yang lebih buruk akan terjadi bencana apalagi bagi Caringin. Caringin yang saat ini tidak hanya telah menjadi kota santri juga kota situs purbakala sebagai bukti korban dari letusan Gunung Krakatau. (Tubagus Najib)
Selanjutnya sebagaimana tulisan Afriza Hanifa tentang KH Asnawi Bin Abdurrahman Al Bantani di REPUBLIKA.CO.ID, bahwa pada usia yang masih sangat belia, sembilan tahun, Asnawi sudah dikirim ayahnya untuk menuntut ilmu ke Makkah. Di Tanah Suci, Asnawi kemudian bertemu gurunya, Syekh Nawawi Al Bantani, yang merupakan guru di Masjidil Haram. Hubungan sebagai guru dan murid juga diikat dengan asal kelahirannya yang sama (Banten), Syekh Asnawi dididik dengan baik hingga bekal ilmu nya cukup untuk Syekh Asnawi bersyi’ar agama di tanah kelahirannya. (Republika)
Kiyai dan pejuang julukan inilah yang diberikan pada Syekh Asnawi karena sebagai Kiyai beliau menyiarkan ajaran Islam di Caringin dan sekitarnya selain itu perlawanan Syekh Asnawi terhadap kolonial Belanda bersama-sama denga rakyat pribumi juga terus dilakukan karena kedzoliman yang dilakukan penjajah,  meskipun berbagai tantangan yang cukup berat baik kondisi pendidikan masyarakat maupun kompeni Belanda yang tidak senang terhadap kegiatan beliau, sehingga beliau sempat diasingkan ke Cianjur dan Tanah Abang-Jakarta dengan dalih pemberontakan terhadap pemerintahan kolonial Belanda.
Cerita tentang Syekh Asnawi pada saat krakatau meletus juga masih menjadi cerita turun temurun, menurut salah satu sumber menyebutkan bahwa ketika sebelum gunung krakatau meletus beliau telah mengevakuasi kitab-kitab di rumahnya dan membawanya ke menes tepatnya di cigandeng-Menes (kaki Gunung Pulosari) karena mungkin syeh Asnawi telah mengetahui bahwa gunung Krakatau sangat potensial meletus dalam waktu dekat.
Pasca letusan dan sekembalinya Syekh Asnawi dari pengasingan beliau mendirikan masjid dengan nama masjid Caringin dan keluarga syekh mendirikan sebuah Madrasah Masyariqul Anwar bahkan berdasarkan cerita yang beredar di masyarakat bahwa kayu untuk bangunan masjid tersebut berasal dari satu pohon yang dibawa dari daerah Kalimantan. Kontribusi syekh Asnawi terhadap masyarakat Caringin dan sekitar bahkan Banten sangat besar selain mendidik ilmu agama juga membentuk karakter umat agar memiliki mental pejuang, beliau meninggal pada tahun 1937, meninggalkan 23 putra dan putri.